Jumat, 06 Desember 2013

Makalah Pendidikan (Perbedaan Individu)



I.         PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pendidikan pada masa dan zaman globalisasi ini sangat terpengaruh oleh proses perjalanan zaman. Apalagi pendidikan islam saat ini lama semakin lama tergeser oleh tren masa sekarang. Kekhawatiran akan hilangnya nuansa islam dalam dunia pendidikan sangat membayang –bayangi pada akademisi islam saat ini. Jika kita melihat sekaran saja pergeseran moral sangat nyata dan terasa. Maka dari itu pendidikan islam perlu dan harus dikembangkan untuk mengembalikan eksistensi dunia pendidikan islam itu sendiri. Hal itu perlu dilakukan untuk memperbaiki moral yang telah mengalami pergeseran.
Pendidikan islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreativitas peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil , memiliki etos kerja yang tinggi ,berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa dan Negara serta agama. Proses ini sendiri telah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia.[1]
Dari penjelasan di atas yaitu suatu harapan akan kebangkitan dunia pendidikan islam, maka kita sebagai calon akademisi islam harus perlu mengetahui lebih dalam bagaimana tujuan dan prinsip dasar pendidikan islam itu. Dengan hai ini diharapkan kita akan lebih dapat memperoleh apa yang menjadi harapan dari proses pendidikan saat ini, yang untuk menjawab tantangan zaman.
B.       Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengambil rumusan masalah untuk dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1.      Apa pengertian pendidikan Islam ?
2.      Bagimana tujuan pendidikan Islam ?
3.      Bagaiman prinsip-prinsip pendidikan Islam ?

C.       Tujuan Makalah
a.       Tujuan Umum
Diharapkan dari pemaparan makalah ini kita dapat memahami tentang :
1.      Pengertian pendidikan Islam
2.      Tujuan pendidikan Islam
3.      Prinsip-prinsip pendidikan Islam.
b.      Tujuan Praktis
Setelah memahami pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, dan prinsip-prinsip pendidikan Islam, diharapkan kita mampu menerapkan dalam dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam proses belajar-mengajar.




II.      PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendidikan Islam
Dalam rangka yang lebih terperinci, M Yusuf al-Qardawhi memberikan pengertian, bahwa ; “ Pendidikan Islam adalah pendidikan manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia hidup dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya”.
Sementara itu, Hasan Langgulung merumuskan “pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal didunia dan memetik hasilnya diakhirat”[2].
Sedangkan pendidikan Islam diartikan sebagai suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.[3]
Dari pengertian diatas dapat dipahai bahwa pendidikan Islam bukan hanya memindahkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tapi lebih dari itu bertujuan membentuk karakter peserta didik menjadi Islami.

B.     Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan jangka pendek ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Syarat untuk mencapai  tujuan itu adalah , manusia mengembangkan ilmu pengetahuan baik termasuk fardu a’in maupun kifayah. Oleh karena itu, pengiriman para pelajar  ke luar negeri lain untuk memperoleh spesifikasi ilmu –ilmu pengetahuan demi kemajuan Negara menurut konsep ini tepat sekali sebagai implikasi dari konsep tersebut, umat islam dalam menuntut ilmu untuk menegakkan urusan keduniaan atau melaksanakan tugas-tugas keakhiratan tidak harus dan tidak terbatas kepada Negara islam saja, akan tetapi boleh dimana saja bahkan di Negara anti islam sekalipun.
Tujuan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah SWT. Pendidikan dalam prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian menuju pada pendekatan diri kepada Allah pencipta alam sehingga tercapai tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Abdal Rahman Shaleh Abd Allah dalam bukunya, Educational Theory, aQur’anic outlook, menyatakan tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan menjadi empat dimensi, yaitu :
1.       Tujuan Pendidikan Jasmani (al-Ahdaf al-Jismiyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi, melalui keterampilan-keterampilan fisik. Ia berpijak pada pendapat dari Imam Nawawi yang menafsirkan “al-qawy” sebagai kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan fisik, (QS.al-Baqarah : 247, al-Anfal :60).
2.      Tujuan Pendidikan Rohani (al-Ahdaf al-Ruhaniyah).
Meningkatkan jiwa dari kesetiaan yang hanya kepada Allah SWT semata dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani oleh Nabi SAW dengan berdasarkan pada cita-cita ideal dalam al-Qur’an (QS. Ali Imran : 19). Indikasi pendidikan rohani adalah tidak bermuka dua ( QS. Al-Baqarah : 10), berupaya memurnikan dan menyucikan diri manuisa secara individual dari sikap negatif (QS al-Baqarah : 126) inilah yang disebut dengan tazkiyah (purification) dan hikmah (wisdom).
3.         Tujuan Pendidikan Akal (al-Ahdaf al-Aqliyah)
Pengarahan inteligensi untuk menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya dengan telaah tanda-tanda kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasi kepada peningkatan iman kepada Sang Pencipta. Tahapan akal ini adalah :
a.         Pencapaian kebenaran ilmiah (ilm al-yaqin) (QS. Al-Takastur : 5)
b.         Pencapaian kebenaran empiris (ain al-yaqin) (QS. Al- Takastur : 7)
c.         Pencapaian kebenaran metaempiris atau mungkin lebih tepatnya sebagai kebenaran filosofis (haqq –alyaqin) (QS. Al-Waqiah : 95).
4.         Tujuan Pendidikan Sosial ( al-Ahdaf al-Ijtimaiyah)
Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang utuh yang menjadi bagian dari komunitas sosial. Identitasindividu disini tercermin sebagai “al-nas” yang hidup pada masyarakat yang plural (majemuk).[4]

C.    Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam
Prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam adalah aspek-aspek fundamental yang menggambarkan dasar dan tujuan pendidikan Islam sehingga ia membedakannya dengan pendidikan non-Islam. Prinsip¬prinsip dasar pendidikan Islam itu meliputi:
1.         Universal
Pendidikan Islam bersifat universal (menyeluruh) dalam pandangan penumpuan, dan tafsirannya terhadap alam semesta. Ia menekankan pandangan yang universal antara jasmani dan rohani, antara jiwa dan raga, antara individu dan masyarakat, dan antara dunia dan akhirat.
Pendidikan Islam dengan ciri ini, membuka, mengembangkan, dan mendidik segala aspek pribadi, kemampuan-kemampuan, dan potensi-potensi manusia serta mengembangkan segala isi kehidupan dalam masyarakat dan meningkatkan kondisi budaya, sosial, ekonomi, dan politik, serta ikut berperan serta dalam menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi masyarakat saat ini dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan masa depan. Dengan demikian pendidikan Islam mencakup pengembanan individual dan sosial secara menyeluruh.
2.        Keseimbangan
Pendidikan Islam mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan yang ada dalam individu dan masyarakat, yang artinya pendidikan Islam juga mewujudkan keseimbangan antara menjaga kebudayaan masa silam, tuntutan masa kini dan kebutuhan masa silam, tanpa mengutamakan salah satu di antaranya. Artinya pendidikan Islam tidak hanya mengungkit kejayaan masa lalu tanpa menghiraukan permasalahan yang meliputi masyarakat muslim sekarang ini, dan juga tidak hanya memenuhui tuntutan perkembangan sosial dan budaya masyarakat pada saat ini, tanpa mempertimbangkan akibat-akibat yang muncul di masa yang akan datang, dan demikin seterusnya.
Keseimbangan ini diartikan sebagai keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan.[5]
Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal ini senada dengan FirmanAllah SWT:
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù š9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( Ÿwur š[Ys? y7t7ŠÅÁtR šÆÏB $u÷R9$# (
 “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (Al-Qashas : 77)

Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang relevan. selain mentrasfer ilmu pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan profesional agar peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dalam maupun di luar kelas.
3.      Kesederhanaan
Dalam prinsip ini pendidikan Islam bermakna mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan anak dan kebutuhan-kebutuhan individu, baik masa kini maupun masa mendatang, secara sederhana yang berapiliasi sesuai dengan semangat fitrah yang sehat.
4.      Kejelasan.
Pendidikan Islam sebagai mana layaknya ajaran Islam yang jelas, juga memiliki konsep-konsep yang jelas, baik dari segi metode, kurikulum, sistem, dan aspek-aspek lain dalam pendidikan. Kejelasan akan berpengaruh pada operasional Pendidikan Islam, sehingga tujuan Pendidikan Islam dapat tercapai.
5.      Tidak bertentangan individual.
Perbedaan individual antara seorang manusia dengan orang lain dikemukakan oleh Al-Qur’an dan hadist. Sebagai contoh:
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»tƒ#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r& ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ  

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum : 21)

Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai dengan keadaanya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan Islam sepanjang sejarahnya telah memlihara perbedaan individual yang dimilki oleh peserta didik.
6.      Dinamis.
Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam tujuan-tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi berupaya untuk selalu memperbaharuhi diri dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidikan Islam seyogyanya mampu memberikan respon terhadap kebutuhan-kebutuhan zaman dan tempat dan tuntutan perkembangan dan perubahan social. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam yang memotivasi untuk hidup dinamis.[6]

















III.      PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :
1.      Pendidikan Islam adalah pendidikan manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia hidup dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya
2.     Tujuan pendidikan islam pada prinsipnya adalah membina seluruh potensi fisik, psikis, individual, sosial, agar dapat mencapai kesempurnaan dan dapat pula mencapai pengabdian sepenuhnya kepada Tuhan.
3.     Prinsip-prinsip pendidikan Islam, yaitu :
a.       Universal
b.      Keseimbangan
c.       Kesederhanaan
d.      Kejelasan
e.       Tidak bertentangan individual
f.       Dinamis


B.     Saran
Dalam penyajian makalah ini tentu masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

















DAFTAR PUSTAKA
Abdal-Rahman Shaleh Abd Allah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan la-Qur’an, terj. Arifin HM, judul asli : Educational Theory, a Qur’anic outlook, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991)
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Pernada Media, 2006),
Arifin, HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),
Armai, Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologiu Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta,2002
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisidan Moderenisasi Menuju Milinium Baru, Jakarta : Kalimah, 2001.

Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2009).


[1] Armai, Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologiu Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta,2002, hal. 3

[2]  Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisidan Moderenisasi Menuju Milinium Baru, Jakarta : Kalimah, 2001. h. 5
[3]  Arifin, HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 3

[4]   Abdal-Rahman Shaleh Abd Allah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan la-Qur’an, terj. Arifin HM, judul asli : Educational Theory, a Qur’anic outlook, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), hlm. 138-153
[5]  Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana Pernada Media, 2006), hal. 73
[6]   Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2009).  h. 35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar