Minggu, 07 Februari 2010

Menyorot Perayaan Valentine’s Day


Cinta adalah sebuah kata yang indah dan mempesona yang hingga sekarang belum ada yang bisa mendefinisikan kata cinta itu sendiri. Meskipun demikian setiap insan yang memiliki hati dan pikiran yang normal tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya. Maha suci Dzat Yang telah menciptakan cinta.

Jika kita berbicara tentang cinta, maka secara hakikat kita akan berbicara tentang kasih sayang; jika kita berbicara tentang kasih sayang, maka akan terbetik dalam benak kita akan suatu hari yang setiap tahunnya dirayakan, hari yang selalu dinanti-nantikan oleh orang-orang yang dimabuk cinta, dan hari yang merupakan momen terpenting bagipara pemuja nafsu.

Sejenak membuka lembaran sejarah kehidupan manusia, maka disana ada suatu kisah yang konon kabarnya adalah tonggak sejarah asal mula diadakannya hari yang dinanti-nantikan itu. Tentunya para pembaca sudah bisa menebak hari yang kami maksud. Hari itu tak lain dan tak bukan adalah “Valentine Days” (Hari Kasih Sayang?).
Definisi Valentine Days

Para Pembaca yang budiman, mari kita sejenak menelusuri defenisi Valentine Days dari referensi mereka sendiri! Kalau kita membuka beberapa ensiklopedia, maka kita akan menemukan defenesi Valentine di tiga tempat :

• Ensiklopedia Amerika (volume XIII/hal. 464) menyatakan, “Tanggal 14 Februari adalah hari perayaan modern yang berasal dari dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 M”.
• Ensiklopedia Amerika (volume XXVII/hal. 860) menyebutkan, “Yaitu sebuah hari dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Yaitu hari dimana Santo Valentine mengalami martir (seorang yang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan/keyakinan)”.
• Ensiklopedia Britania (volume XIII/hal. 949), “Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama”.
• Sejarah Singkat Valentine Days

Konon kabarnya, sejak abad ke-4 SM, telah ada perayaan hari kasih sayang. Namun perayaan tersebut tidak dinamakan hari Valentine. Perayaan itu tidak memiliki hubungan sama sekali dangan hari Valentine, akan tetapi untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggalkan seorang pendeta kristen yang bernama Valentine. Semasa hidupnya, selain sebagai pendeta ia juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan, baik hati dan memiliki jiwa patriotisme yang mampu membangkitkan semangat berjuang. Dengan sifat-sifatnya tersebut, nampaknya mampu membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap penderitaan yang mereka rasakan, karena kezhaliman sang Kaisar. Kaisar ini sangat membenci orang-orang Nashrani dan mengejar pengikut ajaran nabi Isa. Pendeta Valentine ini dibunuh karena melanggar peraturan yang dibuat oleh sang Kaisar, yaitu melarang para pemuda untuk menikah, karena pemuda lajang dapat dijadikan tentara yang lebih baik daripada tentara yang telah menikah. Valentine sebagai pendeta, sedih melihat pemuda yang mabuk asmara. Akhirnya dengan penuh keberanian, ia melanggar perintah sang Kaisar. Dengan diam-diam ia menikahkan sepasang anak muda. Pendeta Valentine berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang ingin menikah lalu diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun rupanya, sang Kaisar mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pendeta tersebut, dan kaisar sangat tersinggung hingga sang Pendeta diberi hukuman penggal oleh Kaisar Romawi yang bergelar Cladius II. Sejak kematian Valentine, kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan !!

Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.

Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan “Valentine Days”

Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Biar tidak kelihatan formal, mereka membungkusnya dengan hiburan atau pesta-pesta.

Hukum Islam tentang Perayaan Valentine Days

Dalam Islam memang disyari’atkan berkasih sayang kepada sesama muslim, namun semuanya berada dalam batas-batas dan ketentuan Allah -Ta’ala- . Betapa banyak kita dapatkan para pemuda dan pemudi dari kalangan kaum muslimin yang masih jahil (bodoh) tentang permasalahan ini. Lebih parah lagi, ada sebagian orang yang tidak mau peduli dan hanya menuruti hawa nafsunya. Padahal perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine Days) haram dari beberapa segi berikut :

1. Tasyabbuh dengan Orang-orang Kafir
Hari raya –seperti, Valentine Days- merupakan ciri khas, dan manhaj (metode) orang-orang kafir yang harus dijauhi. Seorang muslim tak boleh menyerupai mereka dalam merayakan hari itu.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata, “Tak ada bedanya antara mengikuti mereka dalam hari raya, dan mengikuti mereka dalam seluruh manhaj (metode beragama), karena mencocoki mereka dalam seluruh hari raya berarti mencocoki mereka dalam kekufuran. Mencocoki mereka dalam sebagaian hari raya berarti mencocoki mereka dalam sebagian cabang-cabang kekufuran. Bahkan hari raya adalah ciri khas yang paling khusus di antara syari’at-syari’at (agama-agama), dan syi’ar yang paling nampak baginya. Maka mencocoki mereka dalam hari raya berarti mencocoki mereka dalam syari’at kekufuran yang paling khusus, dan syi’ar yang paling nampak. Tak ragu lagi bahwa mencocoki mereka dalam hal ini terkadang berakhir kepada kekufuran secara global”.[Lihat Al-Iqtidho’ (hal.186)].

Ikut merayakan Valentine Days termasuk bentuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan orang-orang kafir. Rasululllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut”. [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4031) dan Ahmad dalam Al-Musnad (5114, 5115, & 5667), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (19401 & 33016), Al-Baihaqiy dalam Syu’ab Al-Iman (1199), Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (216), Al-Qudho’iy dalam Musnad Asy-Syihab (390), dan Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhob (848). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Musykilah Al-Faqr (24)].

Seorang Ulama Mesir,Syaikh Ali Mahfuzh-rahimahullah- berkata dalam mengungkapkan kesedihan dan pengingkarannya terhadap keadaan kaum muslimin di zamannya, “Diantara perkara yang menimpa kaum muslimin (baik orang awam, maupun orang khusus) adalah menyertai (menyamai) Ahlul Kitab dari kalangan orang-orang Yahudi, dan Nashrani dalam kebanyakan perayaan-perayaan mereka, seperti halnya menganggap baik kebanyakan dari kebiasaan-kebiasaan mereka.

Sungguh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu membenci untuk menyanai Ahlul Kitab dalam segala urusan mereka…Perhatikan sikap Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- seperti ini dibandingkan sesuatu yang terjadi pada manusia di hari ini berupa adanya perhatian mereka terhadap perayaan-perayaan, dan adat kebiasaan orang kafir. Kalian akan melihat ,ereka rela meninggalkan pekerjaan mereka berupa industri, niaga, dan sibuk dengan ilmu di musim-musim perayaan itu, dan menjadikannya hari bahagia, dan hari libur; mereka bermurah hati kepada keluarganya, memakai pakaian yang terindah, dan menyemir rambut anaka-anak mereka di hari itu dengan warna putih sebagaimana yang dilakukan oleh Ahlul Kitab dari kalangan Yahudi, dan Nashrani.

Perbuatan ini dan yang semisalnya merupakan bukti kebenaran sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam sebuah hadits shohih, “Kalian akan benar-benar mengikuti jalan hidup orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga andai mereka memasuki lubang biawak, maka kalian pun mengikuti mereka”. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi, dan Nashrani”. Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka”. [HR. Al-Bukhoriy (3456) dari Abu Sa’id Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu-]“.[Lihat Al-Ibda’ fi Madhorril Ibtida’ (hal. 254-255)]
Namun disayangkan, Sebagian kaum muslimin berlomba-lomba dan berbangga dengan perayaan Valentine Days. Di hari itu, mereka saling berbagi hadiah mulai dari coklat, bunga hingga lebih dari itu kepada pasangannya masing-masing. Padahal perayaan seperti ini tak boleh dirayakan.Kita Cuma punya dua hari raya dalam Islam. Selain itu, terlarang !!.

2. Pengantar Menuju Maksiat dan Zina
Acara Valentine Days mengantarkan seseorang kepada bentuk maksiat dan yang paling besarnya adalah bentuk perzinaan. Bukankah momen seperti ini (ValentineDays) digunakan untuk meluapkan perasaan cinta kepada sang kekasih, baik dengan cara memberikan hadiah, menghabiskan waktu hanya berdua saja? Bahkan terkadang sampai kepada jenjang perzinaan.
Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman dalam melarang zina dan pengantarnya (seperti, pacaran, berduaan, berpegangan, berpandangan, dan lainnya),
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’ : 32)
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Jangan sekali-sekali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (4935), dan Muslim dalam Shohih-nya (1241)] .

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
“Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. [HR. Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (486). Di-shahih-kan oleh syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (226)]

3. Menciptakan Hari Rari Raya
Merayakan Velentine Days berarti menjadikan hari itu sebagai hari raya. Padahal seseorang dalam menetapkan suatu hari sebagai hari raya, ia membutuhkan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena menetapkan hari raya yang tidak ada dalilnya merupakan perkara baru yang tercela. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

“Siapa saja yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami sesuatu yang tidak ada di dalamnya, maka itu tertolak” [HR. Al-Bukhariy dalam Shahih -nya (2697)dan Muslim dalam Shahih -nya (1718)]
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka amalan tersebut tertolak”. [HR. Muslim dalam Shahih -nya (1718)]
Allah -Ta’ala- telah menyempurnakan agama Islam. Segala perkara telah diatur, dan disyari’atkan oleh Allah. Jadi, tak sesuatu yang yang baik, kecuali telah dijelaskan oleh Islam dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Demikian pula, tak ada sesuatu yang buruk, kecuali telah diterangkan dalam Islam. Inilah kesempurnaan Islam yang dinyatakan dalam firman-Nya,

“Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS.Al-Maidah :3 ).
Di dalam agama kita yang sempurna ini, hanya tercatat dua hari raya, yaitu: Idul Fitri dan Idul Adha. Karenanya, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengingkari dua hari raya yang pernah dilakukan oleh orang-orang Madinah. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada para sahabat Anshor,
“Saya datang kepada kalian, sedang kalian memiliki dua hari, kalian bermain di dalamnya pada masa jahiliyyah. Allah sungguh telah menggantikannya dengan hari yang lebih baik darinya, yaitu: hari Nahr (baca: iedul Adh-ha), dan hari fithr (baca: iedul fatri)”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (1134), An-Nasa`iy dalam Sunan-nya (3/179), Ahmad dalam Al-Musnad (3/103. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud (1134)] .
Syaikh Amer bin Abdul Mun’im Salim-hafizhahullah- berkata saat mengomentari hadits ini, “Jadi, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang mereka -dalam bentuk pengharaman- dari perayaan-perayaan jahiliyyah yang dikenal di sisi mereka sebelum datangnya Islam, dan beliau menetapkan bagi mereka dua hari raya yang sya’i, yaitu hari raya Idul Fithri, dan hari raya Idul Adh-ha. Beliau juga menjelaskan kepada mereka keutamaan dua hari raya ini dibandingkan peryaan-perayaan lain yang terdahulu “.[Lihat As-Sunan wa Al-Mubtada’at fi Al-Ibadat (hal.136), cet. Maktabah Ibad Ar-Rahman, 1425 H]

Sungguh perkara yang sangat menyedihkan, justru perayaan ini sudah menjadi hari yang dinanti-nanti oleh sebagian kaum muslimin terutama kawula muda. Parahnya lagi, perayaan Valentine Days ini adalah untuk memperingati kematian orang kafir (yaitu Santo Valentine). Perkara seperti ini tidak boleh, karena menjadi sebab seorang muslim mencintai orang kafir.

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 51 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201).

sumber:www.almakassari.com/?p=231

Senin, 18 Januari 2010

Aturan shaf berjama'ah

Saudaraku, ajaran Islam memang benar-benar sempurna dan lengkap. Sedemikian lengkapnya sehingga soal bagaimana melaksanakan sholat berjamaahpun diatur di dalamnya. Pernah diriwayatkan bahwa para sahabat langsung diajarkan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam agar di dalam barisan sholat berjamaah senantiasa dipastikan lurus dan rapatnya. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bahkan memberikan ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan bilamana shaf dibiarkan tidak lurus.

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam selalu meluruskan shaf kami, sehingga beliau seolah-oleh meratakan anak panah sehingga beliau melihat bahwa kami telah memahaminya. Kemudian suatu hari beliau keluar (untuk menunaikan sholat), lalu berdiri hingga ketika hampir mengucapkan takbir, beliau melihat seorang lelaki dadanya keluar (menonjol) dari shaf, maka beliau bersabda: “”Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benar meluruskan shaf kalian (jika tidak) Allah akan (menimbulkan perselisihan) di antara wajah-wajah kalian.” (HR Muslim dan Ahmad)

Berdasarkan hadits di atas, jelas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan kemungkinan terjadinya perselisihan antara wajah-wajah para sahabat jika mereka mengabaikan lurusnya shaf. Perselisihan antara wajah dapat juga diartikan sebagai munculnya perbedaan cara pandang dalam berbagai masalah kehidupan. Secara jangka panjang hal ini dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan di tengah tubuh ummat Islam. Saudaraku, jika kita mau jujur, persoalan kerapihan shaf sholat berjamaah di banyak masjid di negeri kita tampaknya sudah kronis. Mungkinkah ini yang menyebabkan sulitnya kita ummat Islam dapat bersatu menghadapi musuh-musuh Islam dewasa ini?
Perlu disadari juga bahwa lurusnya shaf sangat mempengaruhi ke-afdhol-an sholat berjamaah yang kita lakukan dalam penilaian Allah. Sehingga Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sampai bersabda:

“Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk tegaknya sholat.” (HR Bukhary)

“Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat.” (HR Ibnu Majah)

Maka saudaraku, marilah kita senantiasa memastikan bahwa saat kita hadir dalam sholat berjamaah –apalagi jika kita menjadi Imam sholatnya- kita senantiasa menegakkan sholat tersebut sesuai arahan dan bimbingan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Kita pastikan bahwa shaf-shaf sholat berjamaah kita selalu berada dalam keadaan lurus dan rapat. Konon menurut suatu riwayat Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu sangat tegas dalam masalah ini sehingga beliau pernah meluruskan shaf barisan sholat berjamaah dengan menggunakan pedangnya...! Oleh karenanya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pernah menyuruh para sahabat agar berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat secara teratur di hadapan Allah. Sehingga para sahabat heran dan bertanya seperti apakah barisan para malaikat di hadapan Allah itu?
“Tidakkah kalian berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat (dengan rapih) di hadapan Rabb mereka?” Maka kami bertanya: ”Ya Rasulullah, bagaimanakah berbarisnya para malaikat di hadapan Rabb mereka?” Beliau bersabda: “Mereka menyempurnakan shaf-shaf pertama dan merapatkan shaf.” (HR Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)

Pada kesempatan lain Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam pernah memperingatkan para sahabat agar menutup celah-celah di antara shaf sholat berjamaah mereka dengan saling berdekatan satu sama lain antara mereka. Sebab bilamana celah-celah tersebut dibiarkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dapat melihat –dengan izin Allah- syetan menyelinap di dalam barisan orang-orang yang sholat berjamaah laksana anak-anak kambing...!

“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)

Saudaraku, jika kita merujuk kepada hadits di atas lalu kita kaitkan dengan realita sholat berjamaah ummat Islam kebanyakan, maka kita sangat khawatir sudah berapa banyak syetan yang berseliweran meramaikan barisan sholat berjamaah kaum muslimin di masyarakat kita selama ini…! Tidak mengherankan bilamana sholat kita selama ini tidak terlalu jelas memberikan nilai tambah bagi hadirnya akhlak mulia. Padahal Allah menjamin bahwa sholat seseorang pasti mencegah dirinya dari berbuat keji dan mungkar. Jangan-jangan inilah di antara faktor utamanya...!

”... dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (QS Al-Ankabut ayat 45)

Kadang kita malah menjumpai kenyataan dimana saat kita berkeinginan untuk merapatkan shaf dengan mendekatkan diri kepada tetangga sholat kita, malah saudara kita itu malah menjauhkan badannya dari kita. Sehingga shaf tidak kunjung rapat, selalu saja ada celah-celah di antara orang-orang yang sholat. Memang ini semua memerlukan edukasi ummat secara massif agar kita semua dapat benar-benar meraih sholat yang berbuah akhlaqul karimah. Inilah yang dikhawatirkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dalam salah satu hadits beliau. Bilamana seseorang memutuskan shaf sholat, maka sama saja ia mengundang diputusnya rahmat Allah atas dirinya. Sebaliknya bila seseorang menyambung shaf sholat yang tadinya terputus justeru dia akan memperoleh sambungan rahmat Allah atas dirinya.

“Barangsiapa menyambung suatu shaf, niscaya Allah menyambungnya (dengan rahmatNya). Dan barangsiapa yang memutuskan suatu shaf, niscaya Allah memutuskannya (dari rahmatNya).” (HR An-Nasai)

Ya Allah, rahmatilah kami semua dengan sebab rapihnya, lurusnya dan rapatnya shof sholat berjamaah kami. Ya Allah, terimalah selalu segenap ’amal sholeh dan ’amal ibadah kami semua. Amin ya Rabb.-

Ensiklopedia Alquran dan Hadis

Ensiklopedia Mukjizat AlQuran dan Hadis
Assalamu’alaikum Wr Wb
Ensiklopedia Mukjizat AlQuran dan Hadist (MAQDIS) terdiri dari 10 buku.
Spesifikasi buku:
Terdiri dari 10 jilid eksklusif hard cover,
berisi lebih dari 3000 halaman,
lebih dari 2500 gambar dan ilustrasi berwarna,
kertas matt paper 150 gram,
kemasan eksklusif.

Penulis:
Prof. Dr. Musthafa Abdul Mun'im,
Prof. Dr. Abd Al-Basith Muhammad Sayyid,
Prof Dr. Beikheir Hammoouti,
Ir. Abdu Daim Kaheel, Harun Yahya,
Dr. dr. Muhammad Nizar Al-Daqr,
Dr. Dr Mahmud Nazhim Al-Nasimi, dkk
Total hingga 55 penulis

Penerjemah:
Moch. Syarif Hidayatullah, Achmad Atho'illah,
Mahfud Hidayat Lukman, Ahmad Muzayin,
Luthfi Arif Alamsyah, dkk.

Penyunting:
Syarif Hade Masyah

Pembaca Ahli:
Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub, M.A

Kata Pengantar:
Prof. Dr. Quraish Shihab, M.A
Adapun topik-topik menarik yang ada pada masing-masing buku sbb :



Buku 1 : KEMUKJIZATAN FAKTA SEJARAH
Al-quran mengisahkan banyak kejadian masa lalu, seperti kisah Adam, kaum Nuh, kaum Luth, kaum Ibrahim, kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Saba, Bani Israil, Firaun, Haman, dan Dzulqarnain. Berdasarkan penggalian kepurbakalaan dari para ahli, yang bahkan sebagian besarnya orang Barat non-muslim, semua informasi yang termaktub dalam Al-quran itu dipastikan sangat akurat, termasuk untuk hal-hal yang amat sangat detail.
1. Adam A.S di AlQuran, Taurat dan Kitab kuno Yahudi
2. Banjir topan pada masa Nabi Nuh A.S
3. Penemuan pemukiman kaum ‘Ad
4. Tsamud mendustakan ancaman Tuhan
5. Penyembahan berhala pada masa Nabi Ibrahim A.S
6. Ka’bah pada manuskrip modern
7. Al-quran dan kehancuran kaum Luth
8. Kaum Saba dan banjir Arim
9. Kisah Musa A.S di Taurat dan Al-quran
10. Bani Israel membuat keonaran dua kali
11. Terungkapnya jasad Fir’aun
12. Haman yang disebutkan dalam Al-quran
13. Isyarat ilmiah dan medis terpenting terkait ashabul kahfi
14. Merenung kisah Dzulqarnain
15. Al-quran dan soal penyaliban Nabi Isa A.S
16. Al-quran dan peradaban masa lalu
17. Bencana umat terdahulu
18. Bukti kenabian Muhammad SAW
19. Kabar gembira diutusnya Nabi Muhammad SAW
20. Nabi, ciri umat, dan tempat dakwah Nabi Muhammad SAW di Taurat



Buku 2 : KEMUKJIZATAN PENCIPTAAN MANUSIA
Penciptaan manusia mulai dari saat berproses sebagai embrio hingga menemui ajal, diungkap dengan sangat detail dan lengkap. Sebagian proses itu bahkan sebelumnya disalahpahami oleh orang Barat. Namun, berdasarkan penelitian terbaru, semua petunjuk Al-quran dan Hadist berkait dengan penciptaan manusia, berisi informasi yang benar dan meyakinkan.
1. Embriologi dalam Al-quran
2. Proses penciptaan manusia dari Adam sampai kita
3. Pengaruh kecanggihan ilmiah terhadap beberapa masalah fikih
4. Sistem kerja tubuh
5. Allah sempurna mencipta
Rahasia di balik air mata dalam Al-quran dan Hadist
6. Manajemen perut
7. Kemampuan memori pria dan wanita
8. Perbedaan biologis antara pria dan wanita
9. Akal dalam Al-quran dan Hadist
10. Saat memikirkan Allah SWT
11. Bukti keberadaan Allah dan dorongan berpikir
12. Telinga dan batas pendengaran manusia
13. Tidur sebagai fenomena kehidupan dalam tinjauan Al-quran dan Sunnah
14. Penemuan terbaru seputar tulang ekor
15. Al-quran dan Hadist berbicara soal menstruasi
16. Misteri kematian manusia
17. Ketika kematian menjelang
18. Kematian sel yang diprogram dalam tinjauan Al-quran dan Sunnah



Buku 3 : KEMUKJIZATAN OBAT-OBATAN DAN MAKANAN
Dalam Islam, ada makanan & minuman tertentu yang dilarang untuk dikonsumsi. Ada juga makanan dan minuman tertentu yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Bahkan, ada juga teknik pengobatan tertentu yang diperintahkan demi menjaga keseimbangan sistem kerja tubuh. Ternyata, semua yang diperintah dan dilarang Islam melalui Alquran dan Hadis itu terbukti kebenarannya berdasarkan penelitian dan pengkajian Ilmu Kedokteran modern.
1. Bakteri pemakan daging dan penyimpangan seksual
2. Bahaya khamr terhadap jantung dan pembuluh darah
3. Wabah penyakit pes dan seks bebas
4. Puasa dan tekanan darah
5. Puasa bagi penderita penyakit diabetes
6. Kebersihan bagian dari keimanan
7. Puasa untuk gigi dan mulut yang indah
8. Penderita ginjal
9. Cara berbuka dan sahur yang sehat
10. Jika penderita jantung berpuasa
11. Puasa dan kegemukan
12. Bebas rokok dengan berpuasa
13. Kesehatan kulit dengan berpuasa
14. Penderita penyakit kronis saat bulan puasa
15. Puasa menunda penuaan
16. Perut sarang penyakit
17. Etika makan dan bahaya kenyang
18. Puasa wanita hamil
19. Etika tidur
20. Rahasia dibalik mandi janabah
21. Bersuci ketika beribadah
22. Manfaat kesehatan pakaian ihram
23. Zina dan penyimpangan seksual dalam tinjauan Islam
24. Tato dalam tinjauan agama, kesehatan dan estetika
25. Menyingkap manfaat Shalat pada usia dini dan penyakit tulang punggung
26. Jalan sehat ke masjid
27. Mukjizat kehamilan
28. Terapi bekam
29. KB dalam tinjauan Islam



Buku 4 : KEMUKJIZATAN PSIKOTERAPI ISLAM
Melalui Al-quran dan Hadist, Islam menawarkan bermacam terapi psikologis yang bisa menghantarkan manusia mendapat kehidupan yang tentram & damai, sehingga tujuan penciptaannya untuk menghamba tidak terganggu. Berbagai penelitian mutakhir membuktikan bahwa terapi psikologis atau psikoterapi Islam sangat manjur untuk menyeimbangkan sisi kemanusiaan seorang manusia.
1. Perhatian Al-quran dan Hadist terhadap kegelisahan & kepikunan
2. Dengki dan Kesehatan badan
3. Al-quran dan Metode penyembuhan depresi
4. Al-quran dan gangguan jin
5. Al-quran dan gangguan setan
6. Rahasia dibalik tidur siang
7. Mengendalikan amarah
8. Psikoterapi bagi pemarah
9. Efek psikologis riba
10. Hikmah pengharaman berjudi
11. Dibalik musibah
12. Menyikapi masalah
13. Membantu orang lain
14. Berserah diri pada Allah
15. Meninggalkan kebiasaan buruk
16. Manajemen cinta
17. Menikmati anugerah hidup
18. Psikoterapi wudu
19. Keajaiban psikoterapi shalat
20. Kekuatan tahajud
21. Pengaruh puasa untuk menguatkan kepribadian
22. Pengaruh puasa pada tubuh dan ruh
23. Manfaat psikologis berkurban dan berhaji



Buku 5 : KEMUKJIZATAN PENCIPTAAN HEWAN
Keajaiban penciptaan hewan, terutama hewan yang diungkap dalam Al-quran dan Hadist seperti semut, anjing, laba-laba, dan burung, sungguh amat mencengangkan. Rahasia keajaiban itu yang kemudian dikuak oleh berbagai penelitian modern, semakin membuktikan bahwa segala sesuatu di dunia ada manfaat. Ketika Al-quran dan Hadist menyinggung hewan-hewan itu, maka dipastikan ada rahasia di balik pengungkapan itu.
1. Rahasia susu unta
2. Mukjizat susu yang keluar di antara kotoran & darah
3. Sisa makanan kucing
4. Kemukjizatan semut
5. Penyakit sapi gila dan tuntunan kedokteran Islam
6. Laba-laba yang rapuh
7. Ketika laba-laba membangun sarangnya
8. Antara keteraturan dan kecerai-beraian
9. Keajaiban penciptaan burung
10. Mukjizat ilmiah Alquran seputar burung
11. Faktor anjing najis
12. Ihwal bangkai belalang
13. Nabi Sulaiman A.S dan kuda
14. Pengharaman daging babi dalam Alquran
15. Penyakit dan obat pada lalat
16. Terapi dengan lem lebah
17. Serbuk atau tepung sari (pollen)
18. Ilham Allah kepada lebah
19. Pengaruh racun lebah
20. Metode penyembelihan dalam Islam
21. Terapi madu
22. Keistimewaan unta
23. Penghancur Menakjubkan dalam pencernaan unta
24. Mukjizat penciptaan unta
25. Air, bahan penciptaan hewan
26. Kebiasaan anjing menjulurkan lidah



Buku 6 : Kemukjizatan Tumbuhan dan Buah-buahan
Banyak tumbuhan dan buah-buahan yang disebut-sebut dalam Al-quran dan Hadist, bahkan sebagiannya dijadikan sebagai sarana bersumpah Allah SWT. Diketahui bahwa tumbuhan dan buah-buahan itu menyimpan berbagai keajaiban, baik keajaiban penciptaan maupun keajaiban manfaatnya. Para ahli mengungkap misteri yang melingkupi semua itu, yang sekaligus membuktikan bahwa Al-quran dan Hadist tidak pernah menyebutkan informasi apapun secara serampangan dan tanpa makna.
1. Keajaiban ilmiah dalam desain penanaman anggur
2. berbuka dengan kurma
3. Keajaiban biji-bijian dalam dalam Alquran
4. Allah yang menumbuhkan tanaman
5. Keajaiban ilmiah ladang pertanian dalam Alquran
6. Mukjizat klorofil atau zat hijau daun
7. Pengobatan dengan madu
8. Sistem pertanian model janan Alquran
9. Tin (ara), Buah dari Surga
10. Perbandingan antara Petroleum dan Air
11. Keajaiban ilmiah ketika biji tetap berada di tangkainya
12. Delima, salah satu buah surga
13. Henna (Lawsonia inermis), tanaman penyihir
14. Kebun-kebun anggur
15. Rahasia pengobatan dengan kurma
16. Manfaat mengkonsumsi buah Senna & Sanut
17. Khasiat semangka
18. Manfaat jamur Basidiomycota bagi manusia
19. Pengubahan jerami menjadi protein
20. Keajaiban daun
21. Jintan hitam (Nigella sativa), obat segala penyakit
22. Tumbuhan padang pasir dan kasih sayang Tuhan
23. Manfaat cuka bagi kesehatan
24. Dia tentukan makanan bagi penghuni bumi dalam 4 hari
25. Perumpamaan infak kaum mukminin
26. Alquran dan tumbuhan bersaksi atas keadilan sahabat
27. Perumpamaan kalimat yang baik dengan pohon yang baik
28. Mengeluarkan yang hidup dari yang mati
29. Penghasil minyak dan bahan pigmen
30. Keajaiban ilmiah Dubba (sejenis labu) dalam hadis
31. Wasiat nabi dan kebenaran ilmiah Talbinah
32. Manfaat hujan untuk tumbuhan
33. Tanaman yang tumbuh merana di tanah buruk
34. Pengobatan dengan Aloe vera menurut petunjuk Nabi



Buku 7 : Kemukjizatan Sastra dan Bahasa Alquran
Alquran tidak boleh disebut sebagai syair atau puisi, meskipun berirama. Para ahli menyepakati bahwa Alquran adalah prosa berirama dan mempunyai rima. Namun kemukjizatannya tidak hanya sekedar soal itu, karena kekuatan mukjizat Alquran yang sesungguhnya justru terdapat pada ketinggian bahasanya. Inilah yang membuat orang Quraisy-yang pada zamannya dikenal sebagai gudangnya penyair dan sastrawan-tak mampu menandingi, meskipun hanya satu ayat saja.
1. Kemukjizatan fonetik Alquran
2. Kemukjizatan teks Alquran
3. Keistimewaan uslub Alquran
4. Rahasia huruf Kaf pada kata Mitsl
5. Rahasia bahasa pada surat Al-Kafirun
6. Sekilas pesan Luqman
7. Keindahan Ijaz dan Ithnab
8. Perbedaan Nashib dan Kifl
9. Rahasia dan mukjizat di balik ayat “amal-amal mereka laksana fatamorgana”
10. Sentuhan ilmu Bayan dalam QS Al-Qiyamah
11. Makna huruf-huruf terpisah dalam Alquran
12. Kedinamisan Alquran
13. Keselarasan kata Alquran
14. Ancaman Alquran dalam juz ketiga
15. Berbagai rahasia tulisan Alquran
16. Tanya jawab Balaghah dalam Alquran
17. Perbedaan antara Ru’yah dan Idrak
18. Rahasia kata kerja transitif dalam Alquran
19. Rahasia Nakirah dan Ma’rifat dalam kata Salam
20. Rahasia dibalik bacaan Tartil dalam menjelaskan makna & hukum Alquran



Buku 8 : Kemukjizatan Penciptaan Bumi
Ketika dikuak faktanya oleh para ahli, tidak ada yang mengira bahwa ilmu bumi itu sudah disinggung Al-quran hampir 15 abad yang lalu. Bahkan, Al-quran sudah jauh lebih dulu mengungkap ilmu bumi secara terinci, sebelum para ahli ilmu bumi mengkajinya. Dan, penelitian mutakhir menunjukkan bahwa apa yang disajikan Al-quran terkait gunung, lautan, sungai, gunung berapi, dan daratan, sejalan dengan teori ilmu bumi yang terbaru sekalipun.
1. Laut sebagai fasilitas transportasi
2. Gerakan gunung
3. Merusak bumi
4. Al-quran dan sejarah bumi
5. Ka’bah sebagai pusat bumi
6. Tuhan Barat dan Timur
7. Fakta terkait laut dan daratan
8. Menaklukkan daya ombak lautan
9. Rahasia air di dalam Al-quran
10. Air suci, Air furat dan air ujaj
11. Ketika air tawar bertemu dengan air asin
12. Manfaat zamzam
13. Sungai di dalam Al-quran
14. Pengaruh tanah dan air untuk bahan pakan
15. Satelit bersaksi terkait kenabian Muhammad
16. Alasan Mekah dijadikan Kiblat



Buku 9 : Kemukjizatan Angka
Bahkan, angka-angka yang terdapat dalam Al-quran mengandung misteri yang amat menakjubkan. Berdasarkan pengkajian dan penelitian para ahli belakangan, semua angka itu dikandung pesan tertentu, yang memang sengaja dicantumkan Allah untuk memberi informasi tersirat dibalik penyebutan angka yang tersurat itu. Sistem dan manajemen Allah SWT telah menatanya dengan sangat apik, sehingga ketika semuanya berhasil diungkap, akal dan hati menjadi tertunduk serta karena keimanan.
1. Keajaiban angka tujuh
2. Pola kemukjizatan angka
3. Pembahasan ayat pertama
4. Kata terindah dalam Al-quran
5. Menjelajahi surah teragung
6. Kemukjizatan ayat Al-quran



Buku 10 : Kemukjizatan Penciptaan Alam Semesta
Tata surya berisi beberapa planet, yang salah satunya adalah bumi yang menjadi tempat tinggal kita. Sekumpulan planet yang disebut tata surya inilah yang mengitari matahari. Semua planet yang ada merupakan bagian kecil dari keseluruhan sistem galaksi yang memuat 200 milyar bintang. Galaksi ini merupakan salah satu dari seratus ribu galaksi yang berhasil ditemukan oleh para ilmuwan modern. Isyarat Al-quran bahkan jauh melampaui temuan para ilmuwan, yang justru terinspirasi atas kandungan makna ayatnya.
1. Penciptaan alam raya dalam Al-quran dan Hadist
2. Demi bintang ketika terbenam
3. Matahari dalam Al-quran
4. Tanda malam dan siang
5. Kami telah menjadikan semua kehidupan dari air
6. Darinya kami ciptakan kalian, kesana kami kembalikan kalian
7. Ayat-ayat tentang pergantian malam dan siang dalam ilmu antariksa
8. Bumi diciptakan dalam waktu dua hari
9. Perjalanan matahari
10. Expanding Universe : sinkronisasi Al-quran dan ilmu pengetahuan
11. Kehidupan di luar sistem matahari (solar system)
12. Ketika siang
13. Bumi itu bulat
14. Bulan pernah terbelah menjadi dua bagian?
15. Rahasia di balik sumpah Allah SWT tentang tempat beredarnya bintang-bintang

Wassalamu’alaikum wr wb

Pesan melalui :Badaruddin Basir
Phone : 0411-5742015, 0857 9690 5274
Atau melaui FB Penyejuk Hati (penyejukhati.1975@gmail.com)

Harga : Rp. 3.888.000,-

Pembayaran tunai disc. 20 % jadi tinggal Rp. 3.110.400,-
Pembayaran 4 bulan disc. 10 % = Rp. 874.000/bulan, total Rp. 3.499.200,-
Pembayaran 6 bulan disc. 5 % Uang muka Rp. 876.000,- = 469.600,-/bulan
Total Rp. 3.693.600,-
Pembayaran 12 bulan Tanpa discount Uang muka Rp. 876.000,- = Rp. 251.000,-/bulan Total= Rp. 3.888.000,-